Pada zaman dahulu, hiduplah seekor burung Garuda yang sangat besar. Kecepatan terbangnya tak tertandangi oleh burung lain. Saat terbang di atas Pulau Buru, burung itu tidak sengaja menabrak salah satu puncak gunung. Sayapnya patah jatuh dan meluncur ke pantai, Letaknya tidak jauh dari Pulau Buru. Tahu dirinya tidak bisa terbang, burung Garuda memutuskan mencari tempat untuk bersembunyi. Setelah bertahun-tahun lamanya, seorang pengembara melintas di depan gua lalu berteduh karena hujan lebat “Hai Pengembara, apabila saya mati, ambillah seluruh bulu sayapku! Taburkanlah di atas tanah! Suatu saat nanti akan tumbuh pohon yang sangat indah. Kau dapat manfaatkan untuk bahan obat-obatan, untuk membantu orang-orang sakit yang membutuhkan pertolongan.” “Selain sebagai obat-obatan, engkau juga dapat mengingatku. Engkau bisa menceritakan kepada anak cucumu. Saya memberikannya kepadamu sebagai rasa terima kasihku kepadamu. Pelihara dan rawatlah pohon-pohon itu seperti yang pernah kau lakukan padaku,” lanjut burung Garuda dengan suara yang makin melemah. Setelah beberapa bulan kemudian, pengembara itu melintas di sekitar gunung Kapala Mada. Ia terkejut melihat pepohonan yang tumbuh subur di tanah yang dulu ditaburkan bulu sayap burung Garuda. Di kawasan itu, tumbuh pepohonan yang sangat subur, batangnya berwarna putih, dan daunnya hijau Baca Buku