Cerita "Ana Halo" ditulis oleh Pangku Ferdinandus. Alkisah, hiduplah dua orang kakak beradik bernama Mai dan Peba. Mereka adalah anak-anak yatim piatu yang sangat miskin. Pekerjaannya hanya mencari sisa-sisa makanan dari tumbukan jagung yang jatuh atau sisa orang kampung makan. Kemudian, Mai mengajak adiknya pergi ke kebun peninggalan ayahnya. Di sanalah mereka bertemu seekor kera yang dapat berbicara dan memberikan beberapa butir biji padi, jagung dan jali untuk ditanam. Sejak saat itu, mereka membuka lahan kebun untuk bercocok tanam hingga hasil panennya berlimpah ruah. Orang kampung merasa senang melihat kemajuan hidup Mai dan Peda lalu mengikuti jejak mereka untuk bercocok tanam. Baca Buku