Si Linjo lahir disuatu malam, ditengah hutan rimba yang sunyi. Kelahirannya lebih cepat dari kedatangan dukun beranak yang disusul Sang ayah dari desa. Beruntung, Linjo baik-baik saja dan tumbuh seperti anak-anak lainnya, hanya saja ia merasa kesepian. Di Tengah rasa kesepiannya, ia bertemu dengan nenek-nenek di pinggir hutan. Sang nenek mengajaknya bermain dan berjalan-jalan memasuki hutan rimba. Linjo merasa bahagia bisa berkelana bersama sang nenek. Baca Buku