Portable Document Format
Iri Hati Membawa Sengsara
Cerita berjudul "Iri Hati Membawa Sengsara" ini berasal dari Papua dan ditulis ulang oleh Dwiantari. Kisah ini bercerita tentang sebuah kampung bernama Kampung Merhaje di Pegunungan Skouw Yambe Jayapura. Kampung ini merupakan kampung adat masyarakat asli penduduk Jayapura. Mata pencaharian mereka adalah menangkap ikan dan bertani. Pantai dan alamnya terlihat asri dan indah. Mereka menanam kelapa, kakao, pinang, ubi jalar, singkong, buah- buahan, dan sayur-sayuran. Salah satu keluarga penduduk Merhaje bernama Kakek Yaklep, yang mempunyai anak Marie Kerey. Marie Kerey mempunyai anak Kongwara, Nappu, Bonai, dan Muraigil. Kakek Yaklep menjabat sebagai seorang kepala suku yang hidup rukun dan damai. Selain bertani, mereka juga berburu ke tengah hutan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Kedamaian yang ada di Kampung Merhaje mulai terganggu saat ada sayembara pesta adat di suatu kampung yang bernama Kampung Feep. Kongwara yang diundang ke pesta adat tersebut harus meninggalkan rumah tinggi yang baru dibangunnya dan menitipkan rumah tersebut kepada ibunya. Namun tanpa sepengatahuan Kongwara, adiknya yang bernama Nappu merencanakan sesuatu yakni berencana membakar rumah tinggi yang baru dibangun oleh Kongwara.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain