Portable Document Format
Mato si Pohon Matoa
Mato si pohon matoa tiap hari bersedih, Ia merosa kesepian dan ingin sekali seperti Cesi si cenderawasih yang bisa terbang sesuka hati. Hingga suatu hari, datanglah anak-anak suku Dani. Mereka membawa bulatan besar dan menempelkannya ke tubuh Mato. Mato tidak menyukai bulatan itu. Lama-lama, bulatan itu membesar dan membuat semut-semut berdatangan. Mato panik dan menangis sejadi-jadinya. Tak disangka, tangisan Mato membuat bulatan itu terbangun. Mato jadi terkejut. Sebenanya. siapakah bulatan itu? Yuk, ikuti cerita selengkapnya kisah Mato di buku ini.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain